Minggu, 05 Desember 2010

Membeli Kosong


Alkisah di sebuah desa Irid di negeri Uyghur (di Cina), terdapat banyak sekali toko. Toko sepatu, toko kemeja, toko jam, toko handphone, dan lain lain. Namun ada toko yang sangat terkenal, karena menjual berbagai perlengkapan dalam melengkapi manusia di zaman tersebut.

Toko serba ada A Ceng. Di Toko sebelah ada Toko Sosial yang melatih para gelandangan dan pemulung yang mau dilatih untuk belajar di sana, untuk mengembangkan usaha sendiri. Namun entah kenapa, mungkin karena latihan butuh waktu yang panjang, Toko Sosial itu selalu sepi pengunjung, bahkan lebih sering kosong.

Di depan toko A Ceng tinggal tetap seorang pemulung, dia makan, minum, hidup, tinggal di emperan toko A Ceng. Setiap hari dia melihat orang lalu lalang membeli keperluan mereka di toko A Ceng yang terkenal ini. Dia ingin sekali menggunakan baju dari toko A Ceng, kadang dia melihat kemeja merk Gucci, dan begitu terpesonanya hingga ingin membeli, kadang dia melihat celana merk Kendi, dan dia juga sangat ingin memilikinya. Ada cincin, kalung, gelang, bahkan sampai peralatan paling pribadi dijual di toko A Ceng yang sangat elegan.

Harga yang harus dibayar sebenarnya sama sekali tidak murah, bahkan bisa dibilang sangat mahal. Namun entah kenapa pemulung ingin memiliki barang2 di toko A Ceng, sama seperti seisi desa Irid ingin memiliki barang2 ini.

Namun ada yang aneh di desa ini. Semua penduduk desanya terbiasa hidup dengan berhutang. Begitu pula si pemulung. Sebegitu inginnya dia dengan barang dari toko A Ceng, dia akhirnya berhutang untuk membeli barang2 tersebut.

Beberapa minggu kemudian si Pemulung sudah berganti rupa, menjadi warga tampan dengan pernak-pernik dari toko A Ceng. Namun, sebenarnya pemulung ini bukan menjadi warga tampan, dia menjadi semakin miskin dengan caranya. Karena gaya hidup konsumerisme desa ini, pemulung inipun tidak perduli dengan hutangnya. Dia menjadi semakin liar dalam membeli pernak-pernik untuk menambal kemiskinannya. Ironisnya, tambalan tersebut membuat dia semakin miskin.

Semakin dia tambil baik, semakin dia miskin. Semakin dia berusaha menjadi terlihat kaya, dia sedang menjadi semakin miskin.

-Tidak mungkin meminum air dari gelas yang telah kosong-
Selengkapnya...

Cermin yang Retak


Putri salju bertanya pada cermin ajaib.

"Cermin, siapakah yang paling cantik di dunia?"

Cermin berkata,

“Putri saljulah yang paling cantik”

Suatu hari karena kesalahan pembantunya,

Cermin tersebut terjatuh dan rusak


Tapi cermin ajaib tetap saja cermin ajaib
Karena kasihnya putri pada cermin tersebut,
Putri salju kemudian merangkainya kembali dalam bingkai aslinya
Bentuknya cermin ini tidak lagi sempurna,
Telah ada banyak sambungan dan retakan tanda kecacatan
Namun Putri salju tetap kembali bertanya pada cermin ajaib,


Cermin yang sudah tidak mampu mencerminkan dirinya dengan utuh,
“Cermin siapakah yang paling cantik?”
Cermin berkata, “Putri saljulah yang paling cantik”


Sekalipun si cermin tidak mampu menggambarkan putri secantik dan seutuh dulu
Tapi masih ada gambaran kecantikan putri salju di balik pecahan kaca yang tersisa
Cermin masih bisa menggambarkan kecantikan putri salju
Dalam pecahan-pecahannya



Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah,
Namun manusia yang mana yang menggambarkan Allah?
Bahkan manusia terbaikpun tak dapat menggambarkan Allah sepenuhnya
Lalu siapa yang menggambarkan Allah?
Semua manusia menggambarkan Allah
Pribadi manusia mencerminkan pribadi Allah
Pribadi manusia menggambarkan Allah

Namun manusia telah jatuh dalam dosa
Gambaran tersebut telah terpecah dan tidak lagi utuh sekarang
Suatu saat, gambaran kita akan menjadi utuh


manusia berdosa, manusia gambaran Allah
kedua-duanya benar dan tetap hidup
pengekstriman ke salah satu sisi akan mematikan sisi lainnya
dan menghilangkan polaritas kebenaran



inspired by: Gloryka Ednadita
Selengkapnya...

Kamis, 16 September 2010

Dunia yang Kotak


Topeng-topeng berkeliaran? Ego berkelahi di dalam diri? Tidakkah semua orang merasakannya?



Memakai peran serius saat kuliah, peran bercanda saat diluar, pintar saat di sekeliling orang pintar, pura-pura menyukai diri sendiri, suci saat dilihat orang, telah lama dia kehilangan dirinya yang sebenarnya karena mengikuti kata orang-orang berpengaruh di sekitarnya. Mengkotak-kotakkan perilakunya dan orang lain dalam kategori yang belum ada saat dunia selesai diciptakan, mengkotak-kotakkan dunia menjadi sederhana dan melewatkan dinamikanya yang menakjubkan. Mengkotak-kotakkan jiwa manusia yang unik, original, dan penuh gejolak hanya dengan dua kata: benar dan salah! Kudus dan Dosa..



Kamu diterima jika dan hanya jika kotakmu sama denganku. Jika kamu suku X maka kamu kuterima, jika agamamu X maka aku menerimamu, jika kamu punya uang sejumlah X maka aku menerimamu, jika kelakuanmu memenuhi standar X atau setidaknya berusaha mencapainya maka aku menerimamu, jika kamu sependapat denganku maka aku menerimamu. Jika tidak, keluar dari sini dan gunakan topengmu. Aku tidak butuh mengenalmu.



Tertolak, terbuang, tertinggal, terhilang. Di sini banyak orang dengan sindrom kehilangan penerimaan tanpa syarat suatu bentuk kedewasaan tanpa model. Kesedihan yang diungkapkan lewat tangisan sendirian di kamar, kesedihan yang diungkapkan dengan melayani orang di sekitar, kesedihan yang diungkapkan dengan mendengarkan musik keras-keras, kesedihan yang diungkapkan dengan menjadi penting bagi orang lain. Topeng untuk membeli perhatian. Topeng yang harus digunakan supaya kamu diterima. Topeng suci.

Keluargamu menerimamu dengan syarat, sahabatmu menerimamu dengan syarat, temanmu menerimamu dengan syarat, kolegamu menerimamu dengan syarat, tetanggamu menerimamu dengan syarat, anjing peliharaanmu menerimamu dengan syarat, bahkan agamamu menerimamu dengan syarat.



Syarat yang harus kamu penuhi bahkan oleh lembaga yang menganggap dirinya suci. Hipokrit-hipokrit bermunculan hanya untuk memenuhi standar tertentu. Hipokrit muncul sebagai pahlawan yang membela diri mereka sendiri dengan luka parut yang dalam di jiwa mereka. Hipokrit yang menekan orang lain supaya sama dengan mereka, jika tidak jangan harap kamu diterima. Hipokrit yang berkeliaran dengan topeng baiknya. Hipokrit adalah para orang baik dalam arti terburuk kata itu.



Syarat juga harus dipenuhi bahkan di lembaga yang dipertemukan secara random. Keluargapun menerapkan syarat mengerikan dalam penerimaan. Kamu harus jadi dokter! Kenapa kakakmu pintar dan kamu bodoh ya? Kakakmu cantik/tampan, kamu kog jelek ya? Apa kamu bisa bertindak baik? Kenapa si kamu tu selalu salah? Apa kamu gak pernah dengar kata mama/papa? Ini semua buat kebaikanmu sendiri! Apa kata orang nanti kalau kamu begini terus? Mau ditaruh mana muka papa/mama kalau rekan papa/mama melihat kelakuanmu?



Dunia itu bulat, bukan kotak.



Dunia merindukan penerimaan tanpa syarat dalam bentuk paling mengerikan yang pernah ada. Berbahagialah mereka yang diterima tanpa syarat, dan berhati-hatilah mungkin penerimaan tanpa syarat yang Anda rasakan sebenarnya bersyarat, ketika Anda telah keluar dari syaratnya maka…Selamat tinggal…



-Tambahan sedikit. Kotak itu peninggalan jaman dulu, contoh: HP Nokia Kotak, Mobil bentuknya Kotak, TV kotak (sekarang uda ada TV borderless), Kotak itu jadul, waktunya beralih. Dunia tanpa batasan! Dunia tanpa Topeng, Dunia, iya dunia...-



Aku tidak perduli kamu dulu bagaimana. Apakah kamu dulu menyakiti Bapak, pemberontak, bahkan dulu kamu pernah mengutuk Bapak supaya Bapak cepet mati. Bapak ga perduli semua itu, kalaupun kamu nanti akan menyakiti Bapak lagi, atau kamu kembali jadi sejahat dulu lagi atau lebih buruk, Bapak tetap sayang sama kamu. Bapak akan mencari kamu dan ketika Bapak melihat kamu dari kejauhan , Bapak akan berlari dan memeluk kamu, seperti yang Bapak lakukan dulu. -Bapakku-
Selengkapnya...

Senin, 16 Agustus 2010

Haus..

Penulis tidak punya ide dasar untuk menulis kali ini.
Hanya ingin mengungkapkan keruwetan pikiran.
Yang terlalu sulit untuk diekspresikan..

Entah sudah berapa lama manusia hidup.
Manusia hidup bersama alam, bersama jutaan spesies lainnya.

Manusia belajar dari alam, belajar dari jutaan spesies lainnya.
Sains dikembangkan dari alam, dari jutaan spesies lainnya.
Gedung-gedung yang tinggi, hukum-hukum fisika, biologi dan kimia..
semuanya berasal dari alam, dari jutaan spesies lainnya.

Dari sains yang diajarkan oleh alam dan jutaan spesies lainnya..
Sains juga yang dipakai manusia untuk menghancurkan alam, membunuh entah berapa banyak spesies yang menolong mereka..

Manusia pada awalnya hidup berkelompok
Berkerja sama untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan
Mereka mendapatkan beberapa barang, dan menukarkan dengan apa yang mereka butuhkan
Barter..manusia modern menyebutnya demikian..
Manusia menyadari bahwa mereka butuh alat tukar untuk berbelanja
Terlalu banyak seubjektivitas jika kita hanya berdasar pada tukar menukar
Dan akhirnya, lewat kecerdasannya..
Manusia menciptakan uang..
Dan entah sejak kapan pula akhirnya uang yang mengatur manusia


Manusia hidup awalnya tanpa peraturan.
Makan ketika ingin makan, buang ketika ingin buang, buat ketika ingin buat.
Semua bergerak lewat tatanan primitif, insting.
Perlahan manusia menyadari mereka tidak bisa seperti ini terus.
Mereka hidup bersama, mereka butuh alur.
Dalam beberapa milenium terakhir, muncul satu kata yang mengatur: hukum

Hukum mengatur manusia, dan akhirnya manusia memanipulasi hukum.
Kebenaran dipermainkan, hanya untuk ego.
Salah dan benar berada di zona abu-abu
Hukum bisa mencegah seseorang membunuh, tetapi tidak membenci
Hukum bisa mencegah seseorang mencuri, tetapi tidak iri hati
Hukum bisa mencegah seseorang memperkosa, tetapi tidak berpikir kotor
Hukum bisa mengatur perbuatan baik, tapi tidak mengatur manusia yang sesungguhnya
Hukum bisa membuat manusia kelihatan baik, tapi mendorong hipokrit-hipokrit bermunculan
Berlaku juga untuk hukum agama

Dunia ruwet ini butuh sesuatu untuk membereskan semuanya.
Dunia telah kehausan kasih karunia dalam bentuk yang tidak terekspresikan lagi.
Kehausan yang mendalam akan penerimaan tulus.

Bukan mengejar kekayaan dan akhirnya makin kehausan, tapi rasa syukur yang meluap dari dalam hati sekalipun dalam seminggu hanya berpenghasilan 40 ribu (masih dipotong 20 ribu untuk disumbangkan ke lembaga agama, kisah nyata, red.)
Bukan greed sains yang akhirnya dipakai untuk pemusnahan guru mereka sendiri, tapi great sains yang berkembang dalam kejujuran dan keindahan
Bukan hukum yang mendorong kebohongan, tapi hubungan yang memerdekakan.

Freedom..

- I have no religion
but i have Jesus -
Selengkapnya...

Jumat, 13 Agustus 2010

Benar-Benar Benar


Aku sudah mencari kebenaran ini kemana-mana
Aku sudah melihatnya dari "buku kebenaran"
Aku tidak mungkin salah
Aku pasti benar
dan kamu yang salah"

Secara tidak sadar hampir setiap orang yang saya temui
mengembangkan cara berpikir seperti ini
masing-masing menganggap mereka benar menurut versi mereka.
Pertanyaan kritisnya, sekalipun ada bukti siapa yang menentukan
sesuatu itu benar atau salah? Logis atau tidak? Siapa? Kitakah?
Atau siapa?

Pertanyaan kedua yang muncul kenapa fenomena ini bisa terjadi
di hampir semua orang yang saya temui, termasuk mahasiswa, ababil,
dosen, pegawai, bahkan pendeta (seringkali yang terakhir ini
menyusahkan)

Jawabannya adalah: belief system
Secara singkat belief adalah apa yang kita anggap benar
Jadi orang lain yang bertentangan dengan belief kita akan langsung
menjadi salah. Padahal yang mungkin salah adalah belief system kita sendiri

Contoh nyata-nyata yang paling sering saya lihat di kampus, bukan hanya di kedokteran tapi dimana-mana:
Di kampus banyak orang pintar bahkan jenius
tapi kenapa di kampus pintar yang saya tempati, banyak orang masih mengejar sertifikat
hanya karena mereka tergila2 dengan selembar kertas yang dulu pernah beberapa diantaranya
pernah dibakar oleh beberapa orang yang saya sangat kenal oleh mereka sendiri?
Banyak yang tergila-gila dengan memanjangkan namanya sendiri (gelar red.)
Banyak yang berasumsi lingkungannya lebih suka dengan sertifikasi ketimbang kompetansi (menurut beliefnya dia red.)

Sebenernya kalau dilihat dari analisis sederhana sangat mudah ditebak.
Beberapa di antara mereka saya curiga ditolak atau ga disukai di keluarganya
atau minimal keluarganya juga gila gelar seperti dia
keluarganya mendasarkan harga diri anaknya dengan prestasi, kemampuan, de el el..
Atau yang paling minimal lagi masyarakat DISEKITARNYA memiliki asumsi yang sama dengan dia

Kenapa beberapa orang tidak?
kenapa bahkan beberapa orang yang saya kenal dengan baik sampai berani membakar sertifikat?
karena mereka tumbuh di keluarga yang mengasihi mereka tanpa syarat
lingkungan menerima mereka dengan biasa, tidak ada paksaan potensi
dan mereka tumbuh dengan menerima diri mereka
Sertifikat itu cuma selembar kertas yang menyimbolkan kompetensi, bukan kompetensi itu sendiri
Gelar itu cuma media promosi
Gelar dan sertifikat bukan diri kita
Saya ya saya
Berharga karna apa adanya saya
ga perlu ditambah dan jangan dikurangi
gelar ya bagus, tapi ga gila-gilaan ngejarnya.

Teman-teman orang dengan belief system yang pertama akan cenderung menyakiti dirinya sendiri
Berusaha memeluk dunia..
dan akhirnya akan kelelahan menambal harga dirinya sendiri

Kebenaran belief system disini sangat relatif, menurut orang yang satu bisa benar
menurut orang yang lain bisa salah.
Manusia tersusun dari banyak belief system yang akhirnya terpusat
menjadi sebuah value tentang dirinya, dan inilah yang akan menentukan kemana
arah nasib orang ini.

Belief system sendiri bukanlah kebenaran, hanya ini merupakan cara kita memandang sesuatu itu
benar atau salah..
dan biasanya cenderung statis, sehingga itu kenapa kepribadian juga sangat sulit dirubah
jangan berharap jika kita biasa menyontek saat kuliah, bisa dengan mudah berubah
saat sudah dewasa (dengan manifestasi dalam bentuk lagin, berbohong untuk keuntungan diri sendiri misalnya)

Dan biasanya belief system malas untuk belajar. jadi akan gitu-gitu aja
dari kita mulai belajar system di keluarga sampai terbentuknya saat sekitar 20an
setelah itu akan statis. kecuali ada usaha keras untuk merubahnya.

Hati-hati dengan menjustifikasi sesuatu benar atau salah.
Jangan-jangan itu cuma apa yang kita anngap benar.
dan semua orang punya belief system, pastinya..
yang penting adalah, berhati-hati melihat sesuatu benar atau salah
akan lebih baik kita melihat dunia lebih luas lagi
dan keluar dari penjara mental yang kita ciptakan sendiri
keluar dari belief system yang keliru dan menyusahkan hidup kita sendiri

ini bonus, di luar bayar (boong de)..
contoh belief system yang keliru, diukur bukan dengan belief systems saya
melainkan dari buku-buku psikologi, mind-technology dan buku-buku yang layak dipertanggung jawabkan lainnya.
1. cari uang itu susah
2. kamu harus sukses kalau mau dihargai orang
3. cewe itu matre semua (yang benar cewe butuh keamanan, dan biasanya disimbolkan sama uang)
4. cowo itu brengsek semua (pernah saya bahas di notes saya sebelumnya)
5. uang adalah akar kejahatan
6. orang lain hanya memanfaatkan saya
7. keluarga itu ga ada yang harmonis
8. tanpa gelar, kamu ga akan bisa cari kerja (dari film three idiot yang sudah dianalisa)

dan lain lain. (akan bertambah seiring bertambahnya umur postingan ini,hehe)
Selengkapnya...

Senin, 05 Juli 2010

Aku Harus Pintar "Kata Orang"


Dunia sekarang kejam, cari uang susah.. “kata orang”
Dunia sekarang jahat, kalo kamu terlalu jujur, kamu hancur.. “kata orang”
Kamu ga bisa percaya sama orang, sekarang zamannya serigala makan serigala.. “kata orang”
Kamu harus pintar, kalau tidak kamu tidak akan diterima.. kata orang

Kata orang..
Lagi-lagi kata orang..
Dan kita mengikuti “kata orang”
Membentuk sebuah generasi kata orang
Menciptakan sebuah negara kata orang
Menciptakan sebuah dunia kata orang

Kata orang lagi-lagi kata orang
Membentuk anak kecil, lugu, dan polos
Menjadi pemburu, pembunuh, perusak..
Pemburu, pembunuh, perusak jiwanya sendiri..

Merusak dirinya sendiri dengan memburu sesuatu yang terlalu tinggi
Membunuh dirinya sendiri perlahan tapi pasti dengan mengimpikan yang tidak ada di dunia
Memimpikan “penerimaan”
Memimpikan “penghargaan”
Memimpikan “Kasih Karunia”

Mencari penerimaan lewat dunia? Hoho..Anda bermimpi..
Dunia yang telah Anda ciptakan sendiri, telah menjadi terlalu jahat untuk Anda
Mencari penghargaan lewat dunia? Anda harus memiliki sesuatu baru Anda dihargai, dihargai dengan uang dan jilatan manis lidah-lidah busuk. Kenapa? Karena Anda menciptakan dunia Anda sendiri

Saya sadar..
Saya pasti akan menemukan banyak orang-orang pintar yang lapar
Saya pasti akan menemukan banyak orang-orang pintar yang haus
Saya pasti akan menemukan banyak orang-orang pintar yang kuat, tapi sangat lemah
Saya pasti akan menemukan banyak orang-orang pintar yang pintar, tapi tak bisa menemukan solusi kepuasannya
Saya pasti akan menemukan banyak orang-orang pintar yang memiliki harga diri tinggi, dengan pandangan terhadap diri sendiri yang cacat.
Anda menciptakan dunia Anda sendiri.
Ketika Anda ingin diterima, Anda membuat diri Anda diterima
Ketika Anda ingin dihargai, Anda membuat diri Anda dihargai
Ketika Anda ingin menciptakan dunia, jangan ikuti cara “kata orang”
Ciptakan dunia Anda sendiri
Dengan Anda sebagai penentu perasaan Anda
Dengan Anda sebagai penentu harga diri Anda
Dengan Anda sebagai penentu 
Bahkan psikolog abad 18 pun tahu, jika diri kita dibangun lewat hal-hal semu di atas, maka jelas ini tidak sehat dan akan membawa kita makin haus, dan makin sakit.
Dan manusia abad 21 masih membangun dirinya di atas hal kosong?
Anda berharga bukan karena uang, jabatan, prestasi, ataupun bahkan jika Anda memiliki dunia ini.
Bukan!!
Anda berharga, karena Anda adalah Anda..
Cukup..
Jika lebih, berarti Anda berusaha memeluk dunia.
Dan dunia Anda akan membunuh Anda secara pribadi.
Pelan dan pasti..
Selengkapnya...

Rabu, 30 Juni 2010

Lebih Baik Kamu Diam


Si Kuat berkata, kamu lemah diam saja
Yang berkuasa berkata, sudah jangan banyak tanya, diam saja
Pintar berkata, kamu pasti salah, sudah diam saja
Kaya berkata, kamu ga punya apa-apa, diam saja

Saat kuat dipertanyakan, dia memukul dengan tinjunya dan berteriak, DIAM!!
Saat yang berkuasa dipertanyakan, dia diam dan langsung melaksanakan perang dingin, perang yang DIAM
Saat pintar dipertanyakan, membodoh-bodohi yang bertanya, padahal sebenarnya dia tidak bisa menjawab dan harusnya dia DIAM
Saat kaya dipertanyakan, dia menyuruh orang-orang bayaran menangkap dan membuat DIAM

Apa yang salah dengan mempertanyakan?
Apa yang salah dengan memperjuangkan?
Apa yang salah dengan melawan birokrasi konyol peninggalan penjajah dari bangsa korup?
Apa yang salah dengan melawan adat yang sudah ketinggalan beberapa abad?
Apa yang salah dengan kaum lemah?

Apa kami harus diam?
Apa kami tidak berhak bicara?
Apa kalianlah yang terbaik dan berhak mengambil semua keputusan?
Apa kalian yang memang paling cerdas dan kami makhluk bodoh yang tidak punya otak?

Terus lukai kami
dan kami akan melukai generasi di bawah kami
Terus sakiti kami
dan kami akan menyakiti anak-anak kami
Terus saja buat generasi busuk dan korup meneruskan generasi kalian
Terus saja menyakiti dengan alasan mendidik
Terus saja menghancurkan mental dengan alasan untuk membuat kami kuat
Terus saja lakukan adat kuno yang sudah ketinggalan beberapa abad
Terus saja berputar dalam lingkaran setan kebodohan ini.

Kalau aku salah, tunjukkanlah dimana salahku..
tapi jika aku benar, kenapa kalian menyakiti aku?

Selengkapnya...

Kamis, 24 Juni 2010

Your Child is not Yours


Di tempat yang sangat jauh,

Berujungkan suatu daerah luas yang tidak terlihat bercahaya

Di tempat yang jauh, mereka melihat bundaran kecil

Bundaran kecil yang tidak terlihat terlalu bagus

Hanya seperti bola kecil yang tidak berarti

Bola ini bernama bumi

 

Di Bola kecil tak berarti lahirlah mamalia,

seorang anak manusia

Biasa saja, lahir dengan begitu saja,

seperti makhlus sejenis lainnya

 

Mereka yang melahirkan dan merawatnya disebutnya

orang tua

Mereka yang memperjuangkan kelahirannya,

Mereka yang mengusahakan masa depannya

Mereka yang merawat, membesarkan dan seharusnya

MENCINTAI..

Mencintai anaknya dan membuatnya merasa dicintai

 

Tapi dari sini, seorang manusia muncul layaknya malaikat

Muncul karena rencana dua orang yang sangat sulit mendapatkannya

Muncul karena ketidak sengajaan dan bencana

 

Dua sel mikros bertemu dan tumbuh dalam endometrium

Siapakah pemiliknya? Apakah sang host?

Atau donor? Atau keduanya?

 

Siapa yang berhak menentukan sebuah kehidupan?

Siapa yang berhak mengahkiri sebuah kehidupan?

Siapa yang berhak mengatur jalannya sebuah kehidupan?

Siapa yang berhak menentukan yang terbaik dalam kehidupan?

 

Dari tempat yang sangat jauh, si anak terlihat tak begitu berarti

Bahkan bulatan kecil berwarna biru inipun terlihat tidak begitu berarti

Tapi di sana, ada sesuatu  yang sangat berharga

Harapan terakhir peradaban korup ini

anak-anak..

Selengkapnya...

Hasil (Bukan) Akhir




Ketika kita benar, Tuhan memberkati.
Ketika kita berdosa, Tuhan menghukum
Logika dasar dari sebagian besar manusia dalam bertindak.
Kita melihat hasil sebagai akibat dari proses
Kita menilai masakan hanya dari rasa saat kita makan
Kita menilai baik atau buruk hanya dari apa yang kita lihat sekarang
Kita hanya menilai akibat, dan berjalan tanpa menikmati proses


Karena orang-orang melihat hasil,
Kita ingin menjadi terlihat lebih tinggi
Dengan gelar lebih panjang
Dengan prestasi lebih baik
Dengan pengaruh lebih besar
Lagi-lagi kita mendasari diri kita dengan apa yang kita punya
Bukan menikmati yang kita jalani

Memakai topeng kebaikan dan kekudusan
Tapi mengabaikan Otoritas yang sesungguhnya
Menjadi sok manis dan suci
Padahal membelokkan apa yang lurus
Menjadi penolong di saat genting
Tapi dengan cara-cara licik bukan cerdik, yang tidak bisa dikategorikan tulus apalagi lurus

Kepuasan bukan dicapai dengan mendapatkan apa yang kita inginkan
Kepuasan datang dengan menginginkan apa yang telah kita dapatkan

Benar hanya bisa dikatakan benar jika motif dan caranya benar.
Jika fondasinya saja rapuh, maka bangunan itu pasti rubuh.
Selengkapnya...

Sabtu, 19 Juni 2010

KARENA ANDA BERHARGA


Karena anda berharga

S

iapapun anda saat ini, dengan cara apapun anda ada di dunia ini, mengucap syukurlah jika Anda bisa menjadi sebagaimana Anda ada sekarang. Anda bisa ada disini karena telah melewati proses yang sangat kompleks dan rumit, hingga “menciptakan” Anda yang ada sekarang. Mungkin Anda seorang yang tinggi, pendek, tampan, cantik, biasa saja atau bahkan menurut Anda, sekarang Anda terlalu inferior dan tidak pantas berada disini.

Mungkin ada yang lahir dari keluarga berada, sehingga secara finansial semua kebutuhan ada tercukupi, namun orang tua Anda jarang sekali di rumah dan berbincang-bincang dengan Anda. Mungkin ada yang lahir dari keluarga tidak punya, sehingga untuk makan hari inipun merupakan anugrah yang luar biasa. Mungkin ada yang dari keluarga rukun, sehingga semua terlihat indah, Anda menikmati apa yang Anda jalani sekarang. Mungkin ada yang dari keluarga yang telah terpecah belah, sehingga hidup benar-benar tidak adil bagi Anda. Mungkin ada yang beranggapan dunia sangat baik, mungkin ada yang beranggapan TUHAN tidak adil.

Pengalaman masa lalu telah membentuk kita sedemikian rupa, sehingga kita memandang diri kita seperti sekarang ini. Jika dulu kita sering dibilang “bodoh” maka sangat besar kemungkinan kita menjadi bodoh. Jika kita sering dibanding-bandingkan “kog kakak kamu lebih cantik, putih, tinggi, pintar,bla bla bla, kog kamu nggak seperti kakak kamu?”, maka sangat wajar jika kita menjadi rendah diri.

Orang tua generasi sekarang mendidik anaknya dengan membawa referensi dari generasi sebelumnya. Disiplin adalah memukul, menampar, menghukum. Mencintai bahkan mungkin sudah tidak ada dalam kamus beberapa orang tua. Beban para dewa diletakkan dalam pundak anaknya. Anak harus mendapat nilai sempurna, berkelakuan baik, dan tidak memiliki cacat, atau orang tua akan memarahi mereka, tidak ada lagi kata grace (kasih karunia).

Disiplin (versi keras) mungkin bisa membentuk perilaku anak, tapi akan menghancurkan anak ini lebih dalam. Anak anda mungkin penurut di dalam rumah, tapi dia melakukan apa yang Anda tidak kira di luar rumah. Keluarga tanpa grace adalah neraka dunia.

Siapa Anda tida ditentukan apa yang orang lain katakan terhadap Anda. Bahkan sekalipun mereka adalah orang tua Anda sendiri. Orang tua mungkin melihat apa yang Anda lakukan, sehingga menentukan sikap Anda sekarang. Namun sikap Anda bukanlah Anda yang sesungguhnya. Karena orang tua mengatakan “kamu bodoh”,kita menggenapi perkataan mereka dengan “menjadi bodoh”. Apa yang kamu punya, apa yang kamu mampu lakukan, akan menentukan siapa kamu, kata banyak orang di dunia.

Apa karena seseorang anak umur 4 tahun menjatuhkan kopi ke meja, maka dia adalah anak bodoh? Apa seorang yang mencuri ayam hanya untuk makan hari ini adalah orang jahat? Apa seorang yang terpaksa membobol bank karena istrinya kanker dan butuh pengobatan adalah orang jahat? Apakah orang dengan pakaian serba putih di tempat religius adalah orang baik? Apakah pemuka agama yang menuding-nuding para orang berdosa (seakan dia tidak berdosa) adalah orang baik? Tidak semua orang di dalam penjara adalah orang jahat, mungkin beberapa orang baik terjebak situasi disana, dan tidak semua orang di tempat religius adalah orang baik, bahkan banyak hipokrit disana.

Anda berharga karena apa yang Anda punya. Bukan Apa yang Anda lakukan menentukan siapa Anda. Siapa Anda, menentukan Apa yang Anda lakukan. Keluarga, Lingkungan, Teman atau siapapun yang pernah merusak kehidupan Anda, maafkanlah mereka, dan jadilah diri Anda. Jangan bawa identitas dan hasil pengrusakan mereka dalam hidup kita. Lepaskanlah, dan jadilah diri Anda yang seutuhnya.

Apa karena Anda menyuntik seseorang Anda adalah seorang dokter? Atau apakah karena Anda seorang dokter, maka Anda menyuntik seseorang? Bukan Apa yang Anda lakukan, tapi SIAPA ANDA!

Selengkapnya...

Jumat, 28 Mei 2010

Mentalmorphosis


Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, dan hari ini adalah anugerah. Perjalanan waktu manusia menjadikan mereka ada sebagaimana mereka ada saat ini. Masa kecil kita membentuk kita yang sekarang, kita yang sekarang akan membentuk hari depan. Mimpi dan harapan adalah alat untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Tanpa mimpi dan harapan semua hanya perjalanan waktu yang tanpa arti, seperti bunga rumput yang ada di pagi hari dan kemudian hilang saat sore. Masa lalu, saat ini, dan impian kita, menentukan akan jadi apa kita nantinya.
Saat berusia 0-3 tahun, otak manusia ada dalam kondisi yang sangat luar biasa. Seperti spons raksasa yang siap untuk menerima informasi apapun yang terekam. Bahkan sekalipun informasi yang direkam akan berakibat fatal bagi dirinya ataupun orang-orang di sekitarnya. Bayi yang ditanamkan sebagai bayi yang pintar, akan mengembangkan dirinya dan potensinya untuk menjadi anak yang pintar. Bayi yang selalu dibilang “bodoh, masa’ gitu aja ga bisa” akan berkembang menjadi kepribadian yang tidak seharunya, minder, lemah, dan lali lupa. Seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri, demikianlah ia.
Pikiran manusia menurut Freud dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, concious/sadar, subconcious/sub sadar, dan unconcious/bawah sadar. Pikiran analitik, logika, perhitungan, semua ada di alam sadar kita. Kekuatan besar dari alam sadar ini memampukan kita untuk mengambil keputusan, kesimpulan, sintesis, dan pemecahan masalah lainnya. Alam sadar kita sayangnya, hanya memberikan sumbangan sekitar 12% dari kondisi pikiran kita yang sebenarnya. Sisanya dipegang oleh alam sub dan bawah sadar kita (selanjutnya penulis akan menuliskan keduanya sebagai alam bawah sadar). Emosi, intuisi, perasaan yang sebenarnya mendasari tindakan dan setiap keputusan kita terletak di alam bawah sadar. Kekuatan yang jauh lebih luar biasa dari alam bawah sadar kita seringkali tidak kita sadari dan pahami, sehingga kita belum bisa memaksimalkan potensi yang ada.
Alam bawah sadar kita seperti anak kecil yang polos. Apa saja yang kita (baca: saya sendiri) perintahkan, akan dia lakukan. Misalnya, seandainya kita berkata pada diri sendiri: “lagi males kuliah, bolos ah”, maka alam bawah sadar akan memberikan respon yang sangat luar biasa dengan membuat-buat alasan yang mendukung kita bolos. Bisa jadi kita pusing, ngantuk, tambah malas, dan apapun yang bisa membuat kita menjadi bolos kuliah. Apapun yang kita programkan, entah itu baik, atau buruk, akan terekam dan dilakukan oleh alam bawah sadar kita.
Berhati-hatilah saat berkata-kata terhadap diri sendiri (self-talk), karena semua akan terekam dalam alam bawah sadar kita. Berhenti mengatai diri “bodoh” ketika Anda gagal melakukan sesuatu, berhenti mengatakan bahwa Anda tidak bisa, berhenti menyalahkan diri sendiri, berhenti mengatakan semua hal negatif kepada diri Anda sendiri.
Gantilah kata-kata buruk tersebut dengan kata-kata yang manis, seperti “kamu pasti bisa”. Sekalipun gagal, cobalah untuk tetap mengucap syukur, percaya kalau Anda pasti bisa menghadapi pagi dengan suasana baru yang lebih baik daripada saat ini. Perkataan yang baik akan mempengaruhi alam bawah sadar Anda dan alam bawah sadar Anda akan bertindak untuk mengubah Anda menjadi Anda yang baru.
Kelihatannya kata-kata begitu sepele, tapi sangat berpengaruh. Entah air dalam diri kita yang memiliki energi seperti kata Emoto, atau perkataan kita yang memiliki kuasa, apapun penyebab perubahan yang terjadi, percayalah sebenarnya kata-kata yang baik akan mengubah diri Anda menjadi lebih luar biasa.
Selengkapnya...

Sabtu, 13 Maret 2010

TINJAUAN ATAS PENANGANAN BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perinatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan fetus dari 28 minggu dalam kandungan hingga bayi berusia 7 hari post partum. Dewasa ini perinatologi berkembang menjadi suatu cabang ilmu kesehatan anak yang tersendiri. Perhatian terhadap ilmu tersebut semakin besar karena hal ini terkait dengan peningkatan angka kematian bayi baru lahir (Abdoerrachmanet al., 2005). Data dari Save The Children 2001 menunjukkan bahwalebih dari 7 juta bayi meninggal setiap tahunnya. Dan hampir dua pertiga bayi yang meninggal, terjadi pada bulan pertama kehidupan. Selain itu, kerentanan bayi yang meninggal meningkat dalam waktu 24 jam sesaat setelah dilahirkan (Indarso, 2001).
Pada neonatus didapatkan adanya faktor adaptasi yang memungkinkan untuk penyesuaian diri dari lingkungan intrauterin menuju lingkungan ekstrauterin. Dan proses perubahan adapatasi ini sangat dipengaruhi oleh faktor kehamilan dan faktor partus. Bila kehamilan ataupun saat persalinan terjadi gangguan, hal ini dapat menimbulkan peningkatan insidensi morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir tersebut (Abdoerrachmanet al., 2005).
Proses persalinan dengan sectio caessaria turut mempengaruhi perubahan adaptasi bayi baru lahir. Penelitian menunjukkan bahwa 5-10% bayi yang lahir dengan sectio caessaria mengalami depresi berat pada pusat pernapasan. Sehingga, hal ini mengakibatkan kegagalan neonatus untuk bernapas spontan dan timbul asfiksia neonatorum (Wirjoatmodjo (ed), 2000). Oleh karena itu, tindakan resusitasi yang tepat mutlak dilakukan guna mengurangi mortalitas neonatus akibat persalinan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan Utama
Santi, seorang nahasiswi kedokteran, sedang menjalankan rotasi klinik di bagian pediatri dalam stase neonatologi. Baru saja ia menyelesaikan laporan pagi, sudah ada panggilan dari ruang bersalin. Di ruang bersalin, ia mendapati seorang bayi laki-laki dengan berat 3,6 kg, panjang 50 cm. Skor APGAR menit pertama 8, menit kelima 9, dan menit kesepuluh 10. Dengan bimbingan dosennya, Santi melakukan pemeriksaan fisik lengkap pada bayi yang baru lahir tersebut dan semuanya normal. Kemudian dia diminta melihat catatan riwayat kesehatan ibu serta riwayat persalinan. Santi mendapati bahwa bayi tersebut dilahirkan secara spontan pada umur kehamilan 39 minggu. Ketuban pecah 3 jam sebelum bayi lahir, warna ketuban jernih, tidak ada mekoneum. Catatan kesehatan ibu menunjukkan bahwa tanda vital ibu normal, pemeriksaan TORCH negatif, HbsAg negatif, gula darah normal, dan HIV negatif. Selanjutnya bayi dan ibunya dibawa ke ruang perawatan untuk dirawat gabung.
Setelah tugas tersebut selesai, Santi diminta membantu di ruang operasi. Di sana ada seorang ibu 27 tahun dengan umur kehamilan 40 minggu yang sedang menjalani sectio caessria. Sectio caessaria itu dilakukan atas indikasi detak jantung janin melemah. Saat operasi, ibu tersebut mendapatkan anestesi general. Segera setelah bayi lahir, santi mendapati bahwa bayi tersebut tidak menangis, apneu, dan berwarna kebiruan. Dengan dimbimbing oleh dosennya, Santi segera membawa bayi ke meja resusitasi dan bayi segera dikeringkan, distimulsi, diberi ventilasi tekanan positif, pijat jantung, dan injeksi epinefrin. Setelah resusitasi didapatkan APGAR skor 6, kemudian bayi segera dipindahkan ke ruang NICU untuk perawatan lebih lanjut.

Permasalahan Sekunder
1. Bagaimana mekanisme adaptasi bayi dari lingkungan intrauterine menuju ekstrauterine ?
2. Bagaimana indikasi dilakukannya sectio caessaria ?
3. bagaimana interpretasi dari penilaian APGAR bayi baru lahir ?
4. Bagaimana indikasi rawat gabung dengan NICU ?
5. Apa yang membedakan antara kondisi bayi pertama dengan bayi kedua?
6. Apakah terdapat kaitan antara teknik sectio caessaria dan anestesi general dengan timbulnya asfiksi pada bayi kedua ?
7. Bagaimana langkah-langkah pemeriksaan fisik bayi baru lahir ?
8. Bagaimana patofisiologi dan etiologi bayi tidak menangis, apneu dan kebiruan ?
9. Bagaimana cara pemberian resusitasi pada bayi baru lahir ?
10. Bagaimana penatalaksanaa, prognosis dan komplikasi pada bayi pertama dan kedua ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menangani pasien pediatri secara mandiri dalam tingkat individual, keluarga, dan masyarakat dengan bekerja bersama-sama, menyeluruh dan holistik dengan perilaku yang profesional, bermoral dan beretika.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi dan menerapkan prinsip-prinsip ilmu dasar yang relevan untuk memahami etiologi, patofisiologi, dan patogenesis kelainan terkait neonatologi
2. Menangani suatu permasalahan klinis secara mandiri dengan kemampuan menetapkan diagnosis klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
3. Mampu menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan pasien baik secara farmakologis dan rehabilitatif.
D. Manfaat Penulisan
Bagi mahasiswa kedokteran, laporan ini diharapkan menambah prior knowledge mengenai gangguan psikiatri terutama kelainan-kelainan yang berhubungan dengannya. Bagi penulis, laporan ini merupakan suatu sarana untuk melatih kemampuan menganalisis kasus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fisiologi Neonatus
Fisiologi neonatus adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonatus, yaitu suatu organisme yang sedang tumbuh, yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi ini yaitu maturasi, adaptasi, dan toleransi. Maturasi terkait dengan persiapan fetus untuk transisi kehidupan intaruterin menuju ekstrauterin. Dan hal ini berkaitan erat dengan maasa gestasi. Sedangkan adaptasi diperlukan oleh neonatus untuk dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang baru. Toleransi diperlukan terhadap perubahan fisik metabolik didalam tubuhbneonatus terhadap lingkungan luar. (Abdoerrachman et al., 2005). Adapun proses adaptasi utama neonatus mencakup beberapa sistem, yaitu:
1. Sistem Respirasi
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru bayi. Sebelum terjadi pernapasan, neonatus dapat mempertahankan hidupnya dalam keaadaan anoksia lebih lama karena ada kelanjutan metabolisme anaerobik. Kondisi ini hanya berlangsung maksimal dalam waktu 10 detik setelah dilahirkan. Selanjutnya, neonatus mulai bernapas dengan paru karena adanya rangsangan untuk gerakan napas yang dipicu oleh (1) tekanan mekanis dari toraks sewaktu melewati jalan lahir, (2) penurunan paO2 dan kenaikan paCO2 yang merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus, (3) rangsangan dingin di daerah muka yang turut memicu gerakan awal pernapasan, dan (4) refleks deflasi Hering Breur. Setelah paru berfungsi, respirasi normal mulai terbentuk dengan tipe diafragmatik dan abdominal (Abdoerrachman et al., 2005).
2. Sistem Sirkulasi
Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke hati, sebagian langsung ke sermabi kiri jantung kemudian ke bilik kiri jantung. Dari bilik kiri, darah dipompa melalui aorta ke seluruh tubuh. Darah dari bilik kanan dipompa sebagian ke paru dan sebagian lagi ke duktus arteriosus menuju aorta. Setelah bayi lahir, paru akan berkembang mengakibatkan tekanan arteriil dalam paru menurun (Latief et al., 2000). Tekanan dalam jantung kanan menurun dan tekanan dalam jantung kiri meningkat. Kondisi ini mengakibatkan foramen ovale dan duktus arteriosus berobliterasi. Dan perubahan ini terjadi pada hari pertama setelah lahir (Abdoerrachman et al., 2005).
3. Sistem Metabolisme
Luas permukaan neonatus relatif lebih besar daripada orang dewasa, sehingga metabolisme basal per-kgbb lebih besar. Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari pembakaran karbohidrat. Pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu lebih kurang pada hari keenam, energi 60% didapatkan dari lemak dan 40% dari karbohidrat (Abdoerrachman et al., 2005).
4. Sistem Hematologi
Perubahan kadar hemoglobin dalam darah. Darah pada bayi baru lahir berbeda dengan darah pada orang dewasa. Pada neonatus, kadar Hb F dominan dalam mengikat oksigen. Namun, semakin lama kadar Hb F semakin turun dan digantikan oleh Hb A(Latief et al., 2000).
B. Interpretasi APGAR

C. Pemeriksaan Pada Bayi Baru Lahir

D. Asfiksia Neonatorum

E. Resusitasi Pada Bayi Baru Lahir
Langkah-langkah dalam resusitasi bayi baru lahir meliputi:
1. Persiapan menghadapi persalinan atau kelahiran neonatus
Dalam hal ini, harus dilakukan antisipasi terhadap keadaan persalinan yang membutuhkan resusitasi berdasar anamnesis ibu. Selain itu, harus dipersiapkan pula tenaga medis yang terampil untuk melakukan tindakan resusitasi serta peralatan untuk resusitasi. Peralatan yang diperlukan meliputi pemanas radiant, stetoskop, EKG monitor, balon resusitasi, sumber oksigen, sungkup muka, kateter penghisap, pipa endotrakeal, dan obat-obatan(Wirjoatmodjo (ed), 2000).
2. Langkah awal
a. Membaringkan bayi dibawah pemanas radiant yang telah dihangatkan
b. Mengeringkan kepala dan tubuh bayi kemudian menyelimutinya dengan selimut kering dan hangat.
c. Memosisikan bayi telentang dengan posisi netral.
d. Jika bayi apnea ataupun pernapasannya dangkal, dilakukan pengisapan sekret mulai dari mulut dan hidung. Jika sekret bercampur mekonium, diperlukan pengisapan melalui pipa endotrakheal langsung.
e. Kemudian dilakukan perangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki ataupun menggosok punggung dan dibatasi waktunya selama 10-15 detik.
f. Jika pernapasan tetap tersengal-sengal atau apnea, harus segera diberikan pernapasan buatan atau ventilasi tekanan positif dengan oksigen 100%. Selain itu, harus dinilai pula frekuensi jantung selama 6 detik dikalikan 10. Bila frekuensi denyut <100 kali/menit, dilakukan ventilasi positif. Setelah itu, dinilai pula warna kulit bayi (Wirjoatmodjo (ed), 2000).
3. Ventilasi tekanan positif
Diberikan saat terjadi apnea, frekuensi jantung <100 kali/menit, atau sianosis sentral. Teknik ini memerlukan sungkup muka dan balon pengembang. Ventilasi dilakukan efektif 40-60 kali/menit dengan tekanan awal 30-40 cm H2O kemudian diturunkan menjadi 15-20 cmH2O. Ventilasi berhasil bila dada terangkat dan terdengar suara napas saat ausklutasi (Wirjoatmodjo (ed), 2000).
4. Pijat jantung
Pijat jantung harus selalu dikombinasikan dengan ventilasi tekanan positif dan oksigen 100%. Waktu menekan dada, jantung diperas antara sternum dan corpus vertebra sehingga darah bisa dipompa ke aorta dan organ vital. Pijat jantung dihentikan jika frekuensi denyut jantung sudah 80 kali/menit atau lebih (Wirjoatmodjo (ed), 2000).
5. Intubasi endotrakheal
Dilakukan bila da indikasi berupa perlunya ventilasi tekanan positif jangka panjang, ventilasi dengan sungkup muka tidak efektif, perlunya pengisapan dari trakea, dan kecurigaan hernia diafragmatica.
6. Pemberian obat-obat darurat
Berupa pemberian epinephrine (adrenalin) bila diindikasikan bahwa frekuensi denyut jantung < 80 kali/menit meski ventilasi tekanan positif sudah efektif dan pijat jantung selama 30 detik. Selain itu bila frekuensi denyut jantung 0, dapat diberikan obat ini. Pemberian obat ini dapat diulang tiap 3-5 menit.
7. Perwatan pasca resusitasi
Neonatus yang berhasil diresusitasi harus segera dirwata dalam NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan harus selalu dimonitor kondisinya.
F. Rawat Gabung dan NICU

BAB III
PEMBAHASAN

BAB IV
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman et al., 2005. Perinatologi. Dalam Buku Kesehatan 3 Ilmu Kesehatan Anak. Cetakan Kesebelas. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp: 1035-9;
Indarso, Fatimah. 2009. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Dari Ibu Bermasalah. Dalam: http://www.pediatrik.com/buletin/06224114304-s45flw.pdf (diakses 17 Februari 2010)
Latief, Abdul et al. 2000. Diagnosis Fisis pada Anak. Jakarta: PT Sagung Seto, pp: 146-58
Wirjoatmodjo, Karjadi (ed). 2000. Anestesiologi dan Reanimasi Modul Dasar Untuk Pendidikan S1 Kedokteran. 2000. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, pp: 200-5
Selengkapnya...

Jumat, 12 Februari 2010

Laki-laki itu kalo ga brengsek ya homo..


Laki-laki itu kalo ga brengsek ya homo..

Apa bener begitu? Brengsek itu apa si? Mungkin yang dimaksud adalah para laki2 yang ga bisa dipegang ucapannya, ga konsisten plus ga konsekuen, ga bertanggung jawab, suka mainin perempuan dan tindakan2 sejenisnya..

Satu-satunya yang bener dari stigma adalah stigma itu salah.. Aku ambil kisah nyata aja
Saudara jauhku, sekalipun ditinggal selingkuh istrinya tetep mempertahankan pernikahannya mati2an, walaupun sampai detik ini belum ada hasilnya. Orang terdekatku juga pernah di ambang perceraian dan mempertahankan sampai akhirnya rujuk lagi. Bapanya temenku udah ditinggal pergi istrinya masih menghargai wanita sampai sekarang (dan ga jadi homo). Apa semua cowo kalo ga brengsek itu homo??
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Salah satu alat yang sering dipakai pria untuk menutupi kekurangannya adalah pornografi..

Pornografi telah merusak laki-laki sampai ke harga diri mereka. Pornografi dijadikan pelarian “kesenangan” mereka, karena para laki-laki ini gagal meraih kesenangan dalam dunia nyata, sehingga mereka lari ke dunia maya seperti pornografi, atau dalam bentuk lebih ringan seperti games, ngebut2an, atau apapun yang bisa membuat mereka terlihat sebagai “pemenang”.

Bukan perempuan yang menjadi korban dari pornografi, laki-laki menjadi korban utama pornografi. Dalam teori interaksionisme simbolis, GAMBARAN kita tentang pria dan wanita adalah produk dari wacana yang ramai diobrolkan masyarakat. Salah satu wacana besar tentang seksualitas menyatakan, laki-laki lebih sering memikirkan seks, melakukan masturbasi, atau menginginkan hubungan seksual. WACANA MASYARAKAT inilah yang dieksploitasi oleh para pornografer dan pornoaktor untuk menampilkan “sisi rapuh pria”. Semakin kita menerima wacana ini, semakin pornografi berkembang biak. Jelas disini, pria adalah korban utama pornografi.

Dari pornografi pria telah kehilangan gambaran relasi yang sehat antara wanita dan pria. Lingkaran setan ini tidak akan berhenti jika gambaran masyarakat tentang pria tidak dibenahi. Pornografi akan tetap subur, gambaran perempuan di mata pria akan semakin hancur, perselingkuhan akan tetap ada, jika wacana masyarakat tentang pria tidak dirubah

Lalu kenapa banyak laki-laki ga bisa dipegang ucapannya, ga konsisten, ga “bertindak seperti laki-laki”. Apa benar harus tampil seperti pria yang berjalan tegak, bisa mengatasi semua masalah, mengayomi para perempuannya, cool, menjadi jagoan di saat genting dan mampu mengatasi semua masalah? Jika para wanita yang sedang membaca tulisan ini mengharapkan bisa bertemu pria seperti di atas, kalian sedang bermimpi..

Pria tetap manusia, dan manusia tetap punya sistem limbik (perasaan), pasti pernah bersalah, pasti beberapa kali terlihat tidak konsisten, pasti beberapa kali terlihat tidak dewasa. Kalaupun memang laki-laki yang kalian lihat benar2 busuk dalam arti terburuk kata itu, jangan dihina. Tolong dia. Para pria juga butuh pertolongan. Siapa bilang pria ga butuh pertolongan wanita? Dalam beberapa hal bahkan tanpa pertolongan wanita, pria akan kewalahan (para pria, akuilah ini, kalau tidak suatu saat kalian akan mengalaminya). Jangan berharap ada pria sempurna sepeti dalam cinderella lalu kalian hidup bahagia selamanya. Cinta sejati itu ditumbuhkan, bukan ditemukan. Kalau cinta sejati mencari seseorang yang sempurna, maka bukan kalianlah pasangannya.


Pria dewasa itu bertumbuh, bukan tiba-tiba muncul.. jadi jangan berharap pasangan kalian sempurna saat kalian menemukannya..Kalau ada bagian yang salah, tolong untuk bertumbuh, kalau kalian melihat ternyata semuanya salah.. Aq mempertanyakan penolongnya, mungkin yang salah bukan cuma yang ditolong, tapi penolongnya juga.

Semua dimulai dari pikiran. Para pria berpikir cara menjadi pria dari wacana masyarakat sekitar dan itu menghancurkan diri mereka sendiri. Para wanita berharap ada pria SUPER seperti wacana masyarakat tentang pria IDEAL, dan itu hanya berhenti pada mimpi mereka saja. Semua dimulai dari pikiran, dan pikiran kitalah yang perlu dirubah. Pria brengsek dan homo juga hanyalah wacana masyarakat yang salah tentang para pria. Pria memang banyak yang brengsek, tapi yang baik juga banyak. Satu statemen di atas menurut Yancey, satu-satunya yang benar dari stigma adalah stigma itu salah.

Saya akan menutup kisah ini dengan satu ilustrasi.

Dua biarawan menyusuri jalan berlumpur di tengah hujan deras. Ketika sampai di persimpangan, mereka menemui gadis cantik yang tidak bisa menyeberang. Salah satu biarawan berkata, ”Ayo, saya bantu.” Ia pun menggendongnya menyeberangi jalan berlumpur.
Melihat itu, biarawan yang lain diam merengut dan tidak berbicara hingga mereka sampai di tujuan. Karena tidak kuat lagi menahan, ia berkata, ”Kita, para biarawan, tidak boleh dekat dengan wanita. Itu berbahaya. Kenapa kamu melakukannya?” Biarawan yang satu menjawab, ”Saya sudah meninggalkan gadis itu di sana. Apakah kamu masih membawanya (dalam pikiranmu)?”
“Semua dimulai di pikiran..”
Selengkapnya...

onbux

Neobux

Sign by Danasoft - Get Your Free Sign